x

Rp 565 Miliar Utang Indonesia ke USA Dialihkan untuk Terumbu Karang

Pemerintah Amerika Serikat, Indonesia, Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), Yayasan Konservasi Cakrawala Indonesia (YKCI), Yayasan Conservation International, dan The Nature Conservacy menandatangani kesepakatan pengalihan utang untuk perlindungan alam (debt-for-nature swap) pada 3 Juli 2024 yang akan digunakan untuk melindungi ekosistem terumbu karang.

Apa yang Dimaksud Debt for Nature Swap?

Negara kreditur memberikan keringanan melalui skema Debt Swap atau juga dikenal Debt Redirection, yakni pembayaran pinjaman Pemerintah Indonesia kepada Pemerintah Amerika Serikat dialihkan untuk membiayai kegiatan konservasi terumbu karang di Indonesia. Kesepakatan tersebut dikawal oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan dengan melibatkan partisipasi Lembaga Swadaya Masyarakat/NGO. Perjanjian ini merupakan kali keempat antara Amerika Serikat dan Indonesia di bawah naungan Undang-Undang Konservasi Hutan Tropis (Tropical Forest and Coral Reef Conservation Act /TFCCA).

Debt for nature swap

Terumbu Karang Indonesia Terbaik di Dunia

Kepulauan di Indonesia merupakan rumah bagi 16% kawasan terumbu karang dan 60% spesies karang di dunia. Terumbu karang merupakan sumber penyedia makanan, mata pencaharian, serta perlindungan bagi separuh populasi dunia. Namun, sekitar 75% terumbu karang di seluruh dunia sedang terancam.

Diperkirakan luas terumbu karang di Indonesia mencapai lebih 51.000 kilometer persegi, atau setara dengan 18% dari terumbu karang di dunia yang diperkirakan mencapai 284,3 kilometer persegi.

Dana sebesar Rp 565 Miliar dialihkan untuk konservasi terumbu karang dengan fokus daerah dari kegiatan ini adalah di Sunda Kecil, Banda, dan Bentang Laut Kepala Burung di Papua Barat yang ditargetkan akan dimulai sekitar 1 Desember 2024.

Kawasan Konservasi Terumbu Karang

Share